Perkembangan Ilmu
Administrasi Negara
Administrasi
Negara sebenarnya sudah ada semenjak dahulu kala, asal mula Administrasi Negara
yakni di Eropa dan Amerika Serikat. Administrasi negara akan timbul dalam suatu
masyarakat yang terorganisir. Dalam catatan sejarah peradaban manusia di Asia
Selatan termasuk di Indonesia, Cina dan Mesir Kuno, dahulu sudah didapatkan
suatu sistem penataan pemerintahan. Sistem penataan tersebut pada saat ini
dikenal dengan sebutan Administrasi Negara.
Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara
sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah
dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu.
Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar
mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-muran dan melayani
kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai
administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the
public”.
Ide ini sebenarnya bukanlah baru.
Orientasi semacam ini telah dicanangkan dengan jelas dalam ajaran Confusius dan
dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkan dalam kehidupan bangsa Mesir kuno.
Bukti – bukti sejarah dengan jelas membuktikan upaya-upaya yang sistematis,
yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad
ke-16 – 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan Austria telah
dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai teknologi.
Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama
setelah negara ini merdeka. Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis
misalnya, dapat ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama.
Hal yang umum muncul di antara mereka adalah adanya harapan agar administrasi
negara melakukan kegiatan demi kepentingan umum dan selalu mengembangkan
kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara tidak seharusnya
mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya sendiri.
Administrasi Negara modern yang dikenal saat ini merupakan produk dari suatu
masyarakat feodal yang tumbuh subur di negara-negara Eropa. Negara-negara di
daratan Eropa yang semuanya dikuasai oleh kaum feodal, bangsawan dan kaum
ningrat kerajaan berusaha untuk mengkokohkan pemerintahannya. Dengan semakin
tumbuhnya perkembangan masyarakat, sentralisasi kekuasaan dan
pertanggungjawaban dalam pemerintahan monarki menimbulkan suatu kebutuhan untuk
mendapatkan korps administrator yang cakap, penuh dedikasi, stabil, dan
integritas. Korps administrator ini pada gilirannya nanti akan menjadi tenaga
spesialis pada masing-masing bidang dan jabatan yang beraneka pada tataran
pemerintahan nasional. Kebutuhan akan suatu sistem mulai dirasakan, yakni suatu
sistem untuk menata sentralisasi kekuasaan dan pertanggungjawaban pemerintahan.
Salah satu perwujudan kebutuhan suatu sistem penataan pemerintahan yang
sistematis tersebut di Prusia dan Austri dikenal dengan sistem kameralisma
(cameralism). Sistem ini dapat dikatakan sebagai awal mulanya administrasi
negara. Kameralisame ini dirancang untuk mencapai efisiensi manajemen yang
tersentralisasi dan paternalistik, yang ditandai oleh corak perekonomian yang
merkantilistik. Gejala diperlukannya sistem penataan administrasi pemerintahan
seperti di Prusia dan Austria tersebut, kemudian diperkuat di prancis sekitar
abad ke-18 dengan usaha-usaha untuk mengembangkan teknologi dan enjinering
Walaupun unsur-unsur kameralisme dan
teknologi Prancis telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
administrasi negara di berbagai negara Eropa pada waktu itu. Akan tetapi,
esensi dari unsur-unsur tersebut tampaknya mulaimemudar ketika terjadi Revolusi
Prancis dan juga ketika zaman Napoleon. Titik berat perhatian mulai beralih
diberikan kepada hak-hak individu dan kewajiban-kewajiban negara untuk
melindungi hak-hak tersebut. Sistem perekonomian laisezz-faire mulai
dimanjakan. Kondifikasi hukum dan perkembangan-perkembangan di bidang lain yang
memimpin kearah terciptanya suatu kemerdekaan untuk berbeda pendapat dalam
negara danadministrasi mulai mewarnai admnistrasi pemerintahan waktu itu.
Esensi ini pada kemudian hari menimbulkan suatu rasa kewajiban dan loyalitas
kepada negara melalui suatu usaha penafsiran dan aplikasi hukum yang adil (fair-handed),
dan kebutuhan untuk menetapkan keabsahan dalam mengungkapkan
keinginan-keinginan kepada pemerintah. Suatu ungkapan pendapat yang menyarankan
agar pejabat-pejabat tinggi yang permanen (senior permanent officer)
seharusnua dididik terlebih dahuli di bidang hukum, merupakan suatu
kenyataan atas esensi tersebut.
Timbullah waktu itu suatu ungkapan yang
menyatakan sebgaia berikut:
“Negara adalah
berkuasa, sentralisasi dan abasi (durable), Adapun birokrasi yang
berorientasi legalistik haruslah mengabdikan kepada fungsi yang menjamin adanya
stabilitas yang langgeng dan mampu menyatakan untuk melindungi
keinginan-keinginannya”
Pandangan yang legalistik dari sistem negara dan birokrasinya ini terdapat pada
hampir sebagian besar negara-negara Eropa Barat, dan dalam kadar derajatnya
yang lebih kecil terdapat pula pada negara-negara Eropa Timur demikian pula
pada negara-negara baru bekas jajahan dari negara-negara Eropa tersebut.
Inggris Raya dan Amerika Serikat pada gilirannya mengembangkan sistem
administrasi negaranya yang sangat berbeda satu sama lain dengan sistem di
daratan Eropa tersebut. Kedua negara ini tidak maumengadopsi pandangan mistik
Eropa mengenai negara dan meninggalkan tradisi kodifikasi tata hukumnya.
Inggris telah lama mempercayakan tanggungjawab administrasi pemerintahannya
pada cara perwakilan dari para bangsawan dan orang-orang yang berpindidikan
tinggi. Sampai dengan akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagian besar kaum
bangsawan berasal dari tuan tanah di pedesaan (rural-estate). Baru pada
waktu diadakan perombakan pegawai-pegawai pemerintahan di abad ke-19, maka
kemudian hampir sebagian besar administrator berasal dari kaum pedagang (mercantile)
dan klas-klas usahawan di kota-kota. Selanjutnya pada akhir abad ke-19, mereka
telah mulai menerapkan proses seleksi yang berlandaskan pada ujian yang
bersifat kompetitif yang keras darilulusan-lulusan universitas, terutama dai
Oxford dan Cambridge.
Dalam ujian-ujian ini diajukanbeberapa materi di antaranya hukum administrasi
seperti yang terjadi di daratan Eropa, dan spesialisasi-spesialisasi lainnya
yang bertalian secara langsung dengan administrasi negara yang masih terpusat
pada sifat-sifat klasik dan kemanusiaan. Cara rekruitment untuk memasuki
dinas-dinas administrasi pemerintahan di Inggris ini masih berlangsung dengan
perubahan disana-sini, sampai akhir tahun 1060-an. Sistem ini dirancang untuk
memperoleh administrator-administrator yang generalis, cerdas dan mempunyai
prespektif profesional. Mereka mempelajari administrasi dan segala kegiatan
untuk mengadministrasikan pekerjaan.
Administrasi telah lebih banyak dipelajari sebagai suatu hal yang bisa
meberikan pelayanan terhadap pemberian saran dan kebijaksanaan kepada menteri,
dan sedikti dopelajari sebagai proses manajemen ke dalam (internal
management) dibandingkan dengan sebagian besar negara-negara lainnya. Pada
umumnya administrasi negara di Inggris lebih bersifat sentralisasi dengan
sistem pengawasan yang terpusatkan dalam Departemen Keuangan.
Administrasi negara di negara-negara jajahan di Amerika, baik dalam
pemerintahan negara bagian, maupun pemerintahan nasional mulai dengan suatu
model yang dikembangkan dari negara induknya. Administrasi dilakukan oleh para
bangsawan yang berada di Selatan dan dijalankan oleh para bangsawan pedagang
dan industriwan di daerah Utara. Administrasi tidak dipahami sebagai suat jenis
aktivitas atau jabatan yangberbeda dan dapat dipisahkan, dan istilah ini tidak
digunakan atau dicantumkan dalam konstitusi Amerika
Ada tiga struktur dasar yang membedakan dengan sistem administrasi di Inggris. Pertama,
sistem federal dari khususnya sistem kekuasaan yang terbatas pada pemerintahan
nasional. Kedua, pemisahan kekuasaan eksekutif dari kekuasaan legislatif
di tingkat pemerintahan nasional, negara bagian dan tingkat kota. Ketiga,
besarnya rasa takut dan tidak percaya atas memusatnya kekuasaan
eksekutif.perasaan ini sebenarnya merupakan salah satu penyebab Revolusi
Amerika.
Perkembangan evolusioner administrasi
negara diuraikan melalui pendekatan tradisional, pendekatan perilaku,
pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan pendekatan ekologis. Secara
khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu politik,
sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalam administrasi dan
pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan administrasi negara.
Di antara empat pendekatan yang
diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang lebih unggul daripada
pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu
masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga
cara pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka
administrasi negara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar
untuk secara khusus menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek
administrasi tertentu. Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat
cara pendekatan tersebut sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang
diamati.
Pengaruh politik terhadap administrasi
negara selalu besar, tidak peduli kapan pun masanya. Hal ini disebabkan oleh
adanya gejala di semua negara yang menunjukkan bahwa setiap pemerintah disusun
di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif).
Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkan keberlanjutan
hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif, sebagaimana
dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap politik dan tahap
administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan kebijakan, maka
tahap kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dalam
tahap pertama.
Aspek Ilmu
Administrasi Negara
Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Administrasi Negara
Dalam penerapannya, Administrasi Negara yang ada di setiap negara tidaklah
selalu sama karena ada berbagai aspek yang mempengaruhi administrasi Negara.
Aspek-aspek tersebut meliputi; Politik, Ekonomi, Sosial budaya, Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Institusi.
A. Aspek Politik
Aspek Politik adalah salah satu aspek yang sangat
mempengaruhi administrasi pembangunan di suatu negara. Pendekatan administrsi
pembangunan terkait erat, saling berhubungan dan saling mempengaruhi keadaan
dan proses perkembangan politik. Hubungan itu dapat saling bertentangan,
hubungan yang netral ataupun hubungan yang saling mendukung. Berbagai aspek
politik yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan administrasi pembangunan
adalah Filosofi/falsafah politik, Komitmen elite politik, Stabilitas politik, Pembangunan
bangsa (nation building) Politik internasionalØ
B. Aspek Ekonomi
Hubungan antara aspek ekonomi dan administrasi
pembangunan terlihat secara jelas dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan yang dianut oleh suatu negara. Adapun hal-hal dalam Aspek ekonomi
yang saling mempengaruhi dengan administrasi pembangunan meliputi; Pertumbuhan
ekonomi - Stabilitas ekonomi Peran Pemerintah - Peran Birokrasi
C. Aspek Sosial Budaya
Berbagai aspek sosial budaya perlu mendapatkan
perhatian dalam administrasi pembangunan. Seperti juga aspek kehidupan yang
lain, proses pembangunan terjadi karena saling menunjangnya pembinaan berbagai
aspek dalam kehidupan masyarakat atau bangsa. Bahkan proses pembangunan yang
sebenarnya haruslah merupakan perubahan sosial-budaya. Pembangunan supaya
menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju sendiri tergantung kepada manusia
dan struktur sosialnya. Jadi bukan hanya yang dikonsespsikan sebagai usaha
pemerintah belaka. Pembangunan tergantung dari suatu proses emansipasi diri dan
bahwa partisipasi kreatif dalam proses pembangunan menjadi mungkin karena
proses pendewasaan. Secara sederhana, Aspek social-budaya meliputi tiga hal, yakni : Sikap - Nilai - Budaya
D. Aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan lingkungan
fisik
Salah satu hal yang penting dalam rangka hubungan
perkembangan ilmu dan teknologi dengan administrasi pembangunan adalah
bagaimana caranya ilmu dan teknologi dapat merupakan sumber yang penting dalam
proses perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dengan demikan
kebijaksanaan negara atau pemerintah memberi perhatian terhadap prospek masa
depan, berdasar perkembangan ilmu dan teknologi. Perumusan kebijakan dengan
demikian didasarkan juga atas sumbangan dari disiplin ilmu. administrasi pembangunan juga perlu memberikan perhatian terhadap pengembangan
sumber-sumber alam, pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Pembangunan
pada dasarnya adalah usaha yang akan mempengaruhi dan merubah potensi
sumber-sumber dan keadaan lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup yang utama
bagi banyak negara-negara baru berkembang adalah justru ketiadaan pembangunan,
tekanan-tekanan penduduk dan kesempatan kerja, serta masih dapat
dimanfaatkannya berbagai potensi sumber-sumber pembangunan. Tetapi dalam
menghubungkan segala sesuatu itu perlu diberikan perhatian kepada efek-efek
negatif dalam pelaksanaan dan pengolahannya. Demikian pula kelestarian dan
usaha pemeliharaan sumber-sumber alam dan lingkungan hidup serta pemanfaatan
yang dapat dirasakan untuk generasi yang mendatang.
E. Aspek Institusi
Aspek institusionil berkaitan erat dengan
aspek-aspek yang diuraikan di atas. Karena pembinaan dan pengembangan aspek
institusionil yang perlu diperhatikan dalam administrasi pembangunan meliputi
pembinaan institusi politik, institusi ekonomi, institusi sosial, pendidikan
dan lain-lain. Proses pembaharuan dan pembangunan juga merupakan suatu proses
pembinaan institusi di dalam masyarakat yang baru dan bahkan mungkin
penghapusan institusi masyarakat yang lama. Pengembangan institusi merupakan
bagian dari proses pengembangan sosial yang lebih luas. Proses itu bukan saja
akan terbina atau terhapusnya suatu institusi, tetapi jika sering terjadi
perubahan dari pada unsur institusi misalnya saja di bidang institusi keluarga
besar menjadi keluarga inti. Ekonomi uang sebagai suatu institusi juga
bertambah meluas, sehingga ekonomi serba dua menjadi masa lampau.
kerja Administrasi Negara
hal-hal apa saja yang diajarkan
dalam administrasi negara, berikut :
·
Sistem Administrasi Negara
·
Pemerintahan Daerah
·
Birokrasi Dan Demokrasi
·
Keuangan Negara
·
Ekonomi Politik
·
Akuntabilitas Publik Dan Pengawasan
·
Keuangan Daerah
·
Manajemen Pelayanan Umum
·
Administrasi Pembangunan
·
Manajemen Perkotaan
·
Administrasi Lingkungan
·
Kebijakan Public
·
Hukum Administrasi Negara
·
Administrasi Kepegawaian Negara
·
Kepemimpinan
·
E-Government
·
Perencanaan Dan Manajemen Stratejik Dalam Sektor
Publik
MAKNA DAN PERANAN ADMINISTRASI NEGARA
Pentingnya
studi administrasi negara di kaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupan menjadi
tidak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat publik telah
dicakup dalam pengertian administrasi negara, khusus nya dalam mengkaji
kebijaksanaan publik.
Administrasi
negara merupakan motor penggerak pembangunan yang membantu untuk meningkatkan
kemampuan administrasi, disamping memberikan keterampilan dalam bidang
prosedur, teknik, dan mekanik, studi administrasi akan memberikan bekal ilmiah
mengenai bagaimana cara mengorganisasikan segala energi sosial dan melakukan
evaluasi terhadap kegiatan.
Peranan
administrasi negara makin dibutuhkan dalam dunia globalisasi yang sangat
menekan kan prinsip persaingan bebas. Secara politis peranan administrasi
negara adalah memelihara stabilitas negara, baik dalam pengertian keutuhan
wilayah maupun keutuham politik. Secara ekonomi peranan administrasi negara
adlah menjamin adanya kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi
persaingan global.
Administrasi negara juga meliputi
segala sesuatu yang dapat dijelaskan sebagai jawaban terhadap
masalah-masalah masyarakat yang memerlukan pemecahan-pemecahan kolektif bukan
perorangan, melalui suatu bentuk intervensi pemerintah diluar
intervensi-intervensi sosial dan pihak swasta.
PROSPEK ADMINISTRASI NEGARA KEDEPAN
Karena seiring dengan maraknya
kebijakan – kebijakan yang tidak sesuai keinginan rakyat, pada masa ini dan
kedepannya dibutuhkan administrator-administrator ulung atau tenaga ahli yang
tahu benar bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi di negara kita,
tebukti dengan sistem pelayanan publik yang kurang memuaskan terkesan lamban,
rumit, kita sebagai mahasiswa administrasi negara tahu benar apa saja langkah
yang harus di tempuh untuk memperbaiki sistem ini.
Beberapa prospek administrasi negara kedepan :
- Menjadi analis atau peneliti di lembaga dan instansi pemerintah/swasta.
- Menjadi perencana pembangunan di instansi pemerintah pusat (BAPPENAS), pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota (BAPPEDA), dan perusahan-perusahan negara BUMN) dan intansi lainya.
- Menjadi pemimpin atau manajer di instansi pemerintah seperti dalam bidang kepegawaian, logistik, perkantoran, sistem informasi, manajemen humas, pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (Persero, Perum, Perjan), Pengawasan (Inspektorat Jenderal dan Inspektorat Wilayah). Dosen/staf pengajar bidang Administrasi Negara dan Pemerintahan.
- PTN/PTS atau pusat-pusat pendidikan dan pelatihan ( pusdiklat).
- Tidak selalu pada dunia birokrasi (PNS/sipil-Polri/TNI), tapi juga bagi perusahaan-perusahaan yang secara umum ada kaitannya dengan publik/masyarakat, khususnya yang ada program community development (pengembangan masyarakat). Secara umum, seluruh instansi pemerintah mewmerlukan, terutama instansi bertipe pelayanan/politik, seperti Depdagri, Depsos, BPN - RI, dll.
B
Administrasi Negara
Sebagai Staf Pemerintah
Berikut kami akan
menjelaskan dan mengkaitkan-kaitkan ilmu atau mata kuliah yang kita pelajari di
program studi administrai negara dengan tugas-tugas , fungsi maupun wewenang
ruang lingkup kerja yang ada. Kami hanya mengurai beberapa ruang lingkup kerja
yang penting di negeri ini , namun sebenarnya ruang lingkup kerja bagi sarjana
administrai negara sangatlah luas.
- Sarjana Administrasi Negara di BPK
Badan Pemeriksa
Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia yang
memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan
mandiri.
- Sarjana Administrasi Negara sebagai Diplomat
Adapun tugas-tugas
diplomat adalah sebagai berikut :
- Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
- Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyrakat adil dan makmur.
- Menciptakan pesahabatan yang baik antar negara dalam mewujudkan pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik.
- Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan pemerintah asing.
- Mengadakan perundingan masalah masalah yang dihadapi oleh kedua negara itu dan berusaha untuk menyelesaikannya.
- Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain.
- Apabila dianggap perlu dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, paspor, dsb.
Didalam administrasi
negara kita mempelajari tentang ilmu politik, dan organisasi/administrasi
internasional itu adalah mata kuliah yang secara langsung berkaitan
penerapanya dengan pekerjaan diplomat atau yang bekerja di departemen
luar negeri. Melalaui ilmu politik kita dapat belajar mengenai perundingan
masalah masalah yang dihadapi oleh kedua negara dan berusaha untuk
menyelesaikannya, selain itu dengan ilmu organisasi dan administasi
internasional kita dapat mengetahui cara atau tata kerja mengurus
kepentingan negara di negara lain dan bertindak sebagai pencatatan sipil dan
paspor.
- Sarjana Administrasi Negara di DEPDAGRI
Tugas & Fungsi
DEPDAGRI.
Berikut beberapa
fungsi Departemen Dalam Negeri
- Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang urusan dalam negeri dan otonomi daerah
- Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas serta pelayanan administrasi Departemen
- Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan serta pendidikan dan pelatihan tertentu dalam rangka mendukung kebijakan di bidang urusan dalam negeri dan otonomi daerah
- Pelaksanaan pengawasan fungsional.
Administrasi negara
mempelajari tentang isu dan kebijakan otonomi daerah, administrasi pemerintahan
daerah dan nagari , pengembangan organisasi dan birokrasi, manajemen perkotaan,
birokrasi dan pengembangan organisasi , analisis kebijakan publik, analisis
dampak sosial dan lingkungan, pengantar metodologi penelitian sosial. Beberapa
ilmu diatas adlah ilmu yang berkaitan langsung dengan praktek kerja di dalam
Depdagri.
- Sarjana Administrasi Negara di DEPSOS
Tugas-tugasnya antara
lain sebagai berikut :
·
Bertanggung jawab terhadap fakir-miskin
dan anak terlantar.
·
Pembinaan kesejahteraan sosial
masyarakat
·
Peberdayaan komunitas adat terpencil
·
Pemberian bantuan pelayanan atau kerhjasama
lain ; pengadaan prasarana dan sarana.
Di program studi
administrasi negara kita akan mempelajari tentang Administasri kependudukan,
psikologi sosial, filsafat. Ilmu atau mata kuliah tersebut berkaitan dengan
ruang lingkup kerja Depsos yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat.
- Sarjana Administrasi Negara di BAPPENAS
Fungsi BAPPENAS
antara lain sebagai berikut:
- penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
- pengkajian kebijakan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional;
- penyusunan program pembangunan sebagai bahan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dilaksanakan bersama-sama dengan Departemen Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional;
- koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait;
- fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional;
- penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden;
- penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum,ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,hukum, perlengkapan dan rumah tangga.
Di dalam administrai
negara kita akan mempelajari tentang perencanaan pembangunan, teori
pembangunan, analisis dampak sosial dan lingkungan, pembangunan partisipatif,
administrasi pembangunan, proses dan tehnik pengambilan keputusan dan problema
pembangunan. Ini adalah ilmu yang berkaitan langsung dengan BAPENNAS. Sangat
banyak mata kuliah di adminstrai negara yang berkaitan dengan perencanaan
pembangunan negara . untuk itu diperlukan konsentrasi yang tinggi dalam
mengikutu perkuliahan agar kita mengetahui benar bagaimana praktek kerja dalam
BAPPENAS
.
- Sarjana Administrasi Negara sebagai Depkeu
Tugas
· Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di
bidang keuangan dan kekayaan negara.
Fungsi
· Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di
bidang keuangan dan kekayaan negara;
· Pelaksanaan urusan pemerintahan di
bidang keuangan dan kekayaan Negara
· Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan
Negara yang menjadi tanggung jawabnya
· Pengawasan atas pelaksanaan tugas di
bidang keuangan dan kekayaan negara;
· Penyampaian laporan hasil evaluasi,
saran, dan pertimbangan di bidang keuangan dan kekayaan negara kepada Presiden.
Mendengar tentang
keunangan mungkin kita mengira bahwa DEPKEU adalah hanya bidang sarjana ekonomi
khususnya ekonomi akuntansi saja yang dapat berkaitan ilmunya denagn praktek
kerja, nyatanya sarjana adminstrasi negara mempunyai kemampuan khusus tentang
itu yang tidak dimiliki oleh program studi lain, di administrasi negara kita
akan mempelajari tentang administrasi keuangan negara , kebijakan moneter dan
keuangan , ekonomi politik.
- Sarjana administrasi negara di DPR
Kewajiban-kewajiban
DPR adalah sebagai berikut :
·
Mempertahankan, mengamalkan , dan
mengamankan pancasila dan UUD 1945
·
Menjunjung tinggi dan melaksanakan
serta konsekuen garis-garis besar haluan Negara
·
Bersama-sama pihak eksekutif menyusun
anggaran dan pendapatan belanja
· Memperhatikan sepenuhnya aspirasi
masyarakat ,memajukan tingkat kehidupan rakyat.
Pancasila , sistem
politik indonesia , kebijakan kependudukan, psikologi sosial, adiministrasi
keuangan negara, kira-kira mata kuliah tersebut yang menerangkan dan berkaitan
dengan kewajiban-kewajiban DPR.
- Sarjana Administrasi Negara sebagai Presiden
Wewenang, Kewajiban,
dan Hak Presiden Indonesia antara lain:
· Sebagai kepala negara, Presiden adalah
simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden
dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari.
Fungsi Presiden antara lain adalah
sebagai berikut :
·
Memimpin cabinet
·
Mengangkat, melantik dan Memberhentikan
menteri
·
Mengawasi operasional pembangunan
·
Menerima mandat dari MPR
·
Menetapkan peraturan pemerintah
pengganti UU
·
Menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan UU
Di administrasi
negara kita mempelajari tentang Proses dan tehnik pengambilan keputusan hal itu
sangat penting diketahui dan dikuasai oleh kepala negara seperti Presiden ,
karakter seorang presiden dalam menentukan keputusan harus tepat. Selain itui
juga kepemimpinan dan organisasi publik dan kebijakan publik juga
ada di program studi ini , itu berguna untuk menetapkan peraturan pemerintah.
AHLI ADMINISTRASI
NEGARA
Ilmu Administrasi
mempunyai fokus kajian yaitu sebagai pusat perhatian prosesadministrasi dan
sebagai tempat praktek yaitu lembaga pemerintahan. Namun hal
ini berubahsetelah mengalami pergeseran dari Ilmu Administrasi Negara
menjadi Manajemen danKebijakan Publik. Perubahan dari Administrasi Negara
menjadi Administrasi Publik,kemudian dari Administrasi Publik menjadi Manajemen
dan Kebijakan Publik, memilikipengaruh yang signifikan dalam ontologi
pengkajian ilmu ini.
Tiga (3) pendekatan dalam
mempelajari Ilmu Administrasi Negara yaitu:
- Constitutional-legal-historical approach
(Pendekatan berdasar kepada sejarah hukumkonstitusi). Pendekatan
ini didasarkan atas suatu kerangka kerja tentang hak- hak dankewajiban-
kewajiban pemerintah yang ditetapkan Undang- Undang Dasar (konstitusi)atau
ditentukan terlebih dahulu oleh pemikiran- pemikiran atau keputusan-
keputusanberdasar kepada hukum yang ada. Tetapi, tipe studi seperti ini saat
ini dianggapmenunjukkan gambaran yang sempit terhadap Ilmu
Administrasi Negara.
- Structural descriptive approach
(Pendekatan berdasarkan kepada penguraian struktur).Pendekatan ini
hanya menekankan kepada struktur organisasi teknik kepegawaian negeridan
administrasi keuangan. Pendekatan ini cenderung memberikan hal- hal yang
bergunabagi administrasi daripada memberikan gambaran tentang administrasi.
- Socio-Psychological-approach
(Pendekatan berdasar kepada psychology sosial).Pendekatan ini
menekankan kepada pentingnya suatu perasaan, sehingga memberikangambaran yang
tepat bagaimana seharusnya berbuat. Pendekatan ini meyakini bahwadalam proses
administrasi ada ketertiban dan ketetapan (consistency) atau sekurang-kurangnya
hubungan manusia itu merupakan pusat dari kegiatan
administrasi.Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut, didapatkan bahwa terjadi
pergeseran carapandang. Dimulai dari pendekatan yang pertama yaitu pendekatan
berdasar kepada sejarahhukum konstitusi. Tekanan keilmuan ditekankan pada hukum
yang membuat ilmu tersebuttunduk kepada konstitusi. Ini menunjukkan bahwa pada
masa itu Ilmu Administrasi Negara lebih memegang objektivisme daripada
intersubjektivisme. memandang segala sesuatunya bersifat empirical.