1. BAYUR
Bayur adalah tumbuhan langka penghuni hutan dataran rendah, dan kemudian juga hutan-hutan sekunder, di bawah 1.000 m dpl. Tidak jarang pula dijumpai di hutan-hutan tepi sungai dan hutan pantai. Biji-bijinya memencar dengan bantuan angin. Tumbuh dengan sendirinya di kebun-kebun wanatani yang berdekatan, bayur biasanya dibiarkan hidup hingga besar untuk dipanen kayunya yang berharga. Meski umum ditemukan pada tanah lembap yang tidak tergenang air, bayur juga tumbuh baik pada tanah-tanah kering di dalam hutan gugur daun tropika di atas tanah liat, tanah pasir atau tanah liat berpasir. Iklim yang disukainya adalah basah hingga kemarau agak kering, dengan tipe curah hujan A-C.
2. KANTUNG SEMAR
Tumbuhan
ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya,
walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun
terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat
perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga,
pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu
kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah
kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder,
tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur
menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong
atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau
lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa
spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang
dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas
tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi
serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya
tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset,
memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset
tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki
kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman
terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran
kantong bawah dan kantong atas.
- See more at: http://www.internet.web.id/2013/02/tumbuhan-langka-di-indonesia-beserta_25.html#sthash.3TjCFqXh.dpuf
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi
15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies
yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi
membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya
(misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam. Pada umumnya, Nepenthes memiliki
tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong
roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk
corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik,
bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain,
kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau
lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies,
contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada
bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap
yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk
memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya,
adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun
kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang
memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa
tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran
kantong bawah dan kantong atas.
Manfaat Kantong Semar pun ternyata
sangat beragam. Selain sebagai tanaman hias, tanaman ini juga memiliki fungsi
yang tidak kalah penting. Di antaranya adalah sebagai indikator iklim. Jika
pada suatu kawasan atau areal ditumbuhi oleh Nepenthes gymnamphora, berarti
kawasan tersebut tingkat curah hujannya cukup tinggi, kelembaban di atas 75 %,
tanahnya pun miskin unsur hara. Tumbuhan Obat Tanaman ini dapat pula
menjadi tumbuhan obat. Cairan dari kantong yang masih tertutup, digunakan
sebagai obat batuk. Air rebusan akar dan cairan dalam kantong yang masih
tertutup dipakai juga sebagai obat sakit perut, mencegah ngompol, luka bakar
dan mengobati sakit mata. Selain itu, Nepenthes juga menjadi sumber air minum
bagi petualang ataupun pendaki gunung yang kehausan.
Kantong semar jenis N. gymnamphora
merupakan sumber air yang layak minum karena pH-nya netral (6-7) dengan keadaan
kantong yang masih tertutup, karena kantong yang terbuka sudah terkontaminasi
jasad serangga yang masuk ke dalam, pH-nya 3 dan rasanya masam. Ada juga masyarakat yang
menggunakannya sebagai pengganti tali. Batang dari Kantong Semar ini bisa
digunakan sebagai pengganti tali untuk pengikat barang. Dengan keunikan dan keindahannya,
tak salah banyak orang yang ingin memeliharanya. Namun, kebanyakan yang
diperjualbelikan khususnya di daerah asalnya Sumatera, masih merupakan
Nepenthes yang diambil langsung dari alam, bukan dari hasil penangkaran atau
budidaya.
Hal tersebut sangatlah
memprihatinkan mengingat habitat asli mereka terancam oleh kebakaran,
pembalakan, pembukaan lahan, dan konversi lahan. Eksploitasi Nepenthes dari alam
untuk kepentingan ekonomi semata serta degradasi hutan yang mengancam habitat
alami dari Nepenthes, memperburuk keberadaannya di alam. Kantong Semar termasuk
tumbuhan yang langka dan mendekati kepunahan. Bahkan LIPI mengumumkan, beberapa
spesies tanaman ini sebagai tanaman paling langka di Indonesia.
Karenanya dilindungi berdasarkan
Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan
Ekosistemnya. Juga peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan
Jenis Tumbuhan dan Satwa. Covention of International Trade in Endangered
Species (CITES) mengategorikannya dalam Appendix-1 (2 spesies) dan Appendix-2.
Itu berarti segala bentuk kegiatan perdagangan sangat dibatasi.
3. TANAMAN COBRA
Tanaman Cobra atau California
pitcher plant (Darlingtonia) ditemukan di utara California dan Oregon, tinggal
di rawa dan di air yang mengalir. Daun berbentuk tabung yang tampak seperti
kobra dengan daun bercabang. Tidak seperti kendi lain-tumbuhan, daunnya tidak
menghasilkan apa pun enzim pencernaan. Daun tumbuh dari rimpang ke atas
membentuk kantung dengan ujung berkubah dengan dua sirip. Sirip ini diduga
berperan sebagai tempat landasan mangsa sebelum masuk ke dalam mulut kantung
yang mengarah ke bawah. Di sisi dalam mulut kantung ini banyak terdapat
kelenjar nektar. Bagian kubah hampir transparan. Setelah mangsa masuk kubah ini
dapat menipunya hingga mangsa menabrak dinding dalam kubah dan tercebur ke
dalam cairan. Sisi dalam kantung Darlingtonia sama dengan kantung Sarracenia,
banyak terdapat rambut yang mengarah ke bawah untuk mencegah mangsa memanjat
naik. Ukuran daun atau kantung dapat mencapai lebih dari 90 cm. Pada tanaman dewasa,
rimpang dapat membentuk stolon.
4. ANGGREK HITAM
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau
Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Saat
ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar
karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan
di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang
lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.
Dinamakan anggrek hitam karena
anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis
berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup
harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni. Anggrek hitam termasuk dalam anggrek
golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun
terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya
sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa muda.
5. Kosmos Cokelat (Cosmos
atrosanguineus)
Bunga yang
berwarna merah gelap sampai cokelat ini merupakan salah satu spesies dari
Cosmos, yang berasal dari Meksiko. Bunga ini telah dinyatakan punah di alam
liar selama lebih dari seratus tahun. Spesies ini berhasil bertahan hari ini
sebagai klon tunggal yang infertil, yang diciptakan pada tahun 1902 melalui
perkembangbiakan vegetatif. Bunga-bunga yang dihasilkan oleh tanaman ini
memiliki ukuran diameter sekitar 3-4 cm. Bunga-bunga ini memiliki aroma vanili
yang juga membuatnya menjadi tanaman hias yang indah.
Kosmos Cokelat (Cosmos atrosanguineus)
5. Paruh
Kakatua (Lotus berthelotii)
Bunga indah ini telah digolongkan
dalam kategori langka sejak tahun 1884. Bunga ini diyakini benar-benar telah
punah di alam liar. Tanaman menakjubkan ini adalah tanaman endemik yang
terdapat di Kepulauan Canary. Penyerbukan bunga ini diyakini dibantu oleh
burung sunbird, yang diketahui sudah lama punah di Kepulauan Canary. Hal ini
dapat membantu untuk menjelaskan kelangkaan tanaman ini. Percobaan telah
dilakukan untuk menemukan penyerbuk baru untuk bunga-bunga ini, dengan harapan
bahwa mereka dapat berhasil diperkenalkan kembali ke Kepulauan Canary, namun
pada 2008, tidak ada buah yang berhasil diproduksi sama sekali.
6. RAFFLESIA ARNOLDI
Bunga Raflessia tidak hanya langka
di daratan Indonesia, namun juga masuk dalam daftar tanaman langka di dunia.
Bunga dengan bentuk yang menarik ini ditemukan terutama di hutan hujan tropis
Indonesia. Bunga ini adalah salah satu bunga yang paling langka di dunia, bunga
yang paling terancam keberadaannya sekaligus sebagai bunga terbesar yang ada di
dunia, bunga ini diketahui dapat mencapai lebar total lebih dari satu meter.
Kelangsungan hidup Rafflesia ini sepenuhnya bergantung pada pokok tanaman
merambat khusus yang disebut pohon Tetrastigma. Karena Rafflesia adalah bunga
parasit yang tidak memiliki batang, tangkai, daun, dan akar, bunga ini
membutuhkan pohon tersebut untuk mendapatkan makanannya. Bunga ini sering
dijuluki dengan bunga bangkai, karena ia melepaskan aroma daging busuk yang
sangat menyengat saat mekar untuk menarik lalat dan kumbang untuk membantu
dalam proses penyerbukan. Setelah mekar, bunga ini hanya akan bertahan sekitar
satu minggu sebelum akhirnya mati.
7. BALAM SUNTAI
Bayur adalah tumbuhan langka
penghuni hutan dataran rendah, dan kemudian juga hutan-hutan sekunder,
di bawah 1.000 m dpl. Tidak jarang pula dijumpai di hutan-hutan tepi
sungai dan hutan pantai. Biji-bijinya memencar dengan bantuan angin.
Tumbuh dengan sendirinya di kebun-kebun wanatani yang berdekatan, bayur
biasanya dibiarkan hidup hingga besar untuk dipanen kayunya yang
berharga.
Meski umum ditemukan pada tanah lembap
yang tidak tergenang air, bayur juga tumbuh baik pada tanah-tanah kering
di dalam hutan gugur daun tropika di atas tanah liat, tanah pasir atau
tanah liat berpasir. Iklim yang disukainya adalah basah hingga kemarau
agak kering, dengan tipe curah hujan A-C.
Bayur adalah tumbuhan langka
penghuni hutan dataran rendah, dan kemudian juga hutan-hutan sekunder,
di bawah 1.000 m dpl. Tidak jarang pula dijumpai di hutan-hutan tepi
sungai dan hutan pantai. Biji-bijinya memencar dengan bantuan angin.
Tumbuh dengan sendirinya di kebun-kebun wanatani yang berdekatan, bayur
biasanya dibiarkan hidup hingga besar untuk dipanen kayunya yang
berharga.
Meski umum ditemukan pada tanah lembap
yang tidak tergenang air, bayur juga tumbuh baik pada tanah-tanah kering
di dalam hutan gugur daun tropika di atas tanah liat, tanah pasir atau
tanah liat berpasir. Iklim yang disukainya adalah basah hingga kemarau
agak kering, dengan tipe curah hujan A-C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar