Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi.
Tempoyak juga dapat dimakan langsung, namun hal ini jarang sekali
dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari
tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.
Citarasa dari Tempoyak adalah asam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di Palembang, Lampung dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. Di Palembang, tempoyak dimasak dengan campuran daging ayam. Di Lampung, tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seruit atau campuran untuk sambal.
Cara pembuatan
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik
durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak
mengandung gas dan air).
Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak, biasanya yang
sudah nampak berair. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya,
setelah itu diberi sedikit garam. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit
yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak
bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi cita rasa akhir.
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang
tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga
dimasukkan ke dalam kulkas, namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.
Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk dibuat
sambal, karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak
biasanya dipadukan dengan ikan Teri, ikan mas, ikan mujair ataupun ikan-ikan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar